Wakil Ketua DPRD Sumut, Kamaluddin Harahap, menilai penebangan hutan secara liar di Sumut semakin parah. Karena itu aparat penegak hukum harus menindak oknum yang terbukti melakukan penebangan hutan secara liar.Hal itu dikatakan Kamaluddin pada acara penanaman 5.000 bibit pohon yang digelar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumut di Bumi Perkemahan Sibolangit, Minggu (17/7). Pada kesempatan itu, Kamaluddin juga melakukan penanaman pohon secara simbolis.Saat ini, kata Kamaluddin, penggundulan hutan sangat luar biasa hingga menyebabkan penurunan lingkungan dan pemanasan global makin parah. "Terbukti di Sibolangit, suasana alamnya yang dulu sejuk dan dingin berubah panas. Hal itu tidak lain akibat banyaknya penebangan hutan secara liar," katanya.Bukan hanya di kawasan Sibolangit, penebangan hutan secara liar juga terjadi di kabupaten lain di Sumut. Seperti di Madina, ribuan hektar sudah gundul akibat penebangan liar. "Jika terus dibiarkan maka nasib anak cucu ke depan akan terus menerima ancaman bencana alam," sebut wakil Sekjen DPP PAN tersebut.Karenanya, dia mendukung program LDII Sumut melakukan penanaman pohon untuk menghijaukan Indonesia, khususnya di Sumatera Utara. "Program penanaman pohon merupakan program menteri kehutanan yang harus di dukung demi masa depan lingkungan di Indonesia,
"ujarnya.Harahap juga meminta Dinas Kehutanan Deliserdang membantu program LDII Sumut, terlibat dalam program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Kebun Bibit Rakyat (KBR). "Bayangkan jika ormas diberi 5.000 hektar, maka jika kebun sawitnya dipanen dan setelah dibagi operasionalnya, maka setiap bulannya hasil bersih diterima LDII mencapai Rp5 miliar. Ini harus menjadi perhatian Dishut," ujarnya.Ketua LDII Sumut, Agus Purwanto, mengatakan, penamanam pohon di Sibolangit juga dilakukan di sejumlah daerah di Sumut, seperti di Kota Binjai, Kabupaten Madina, Langkat dan Sergai. Penanaman pohon, sebutnya, sebagai bentuk kepedulian LDII terhadap penghijauan sekaligus membantu program pemerintah melindungi hutan.
