
Jalinsum Pahae Tertimbun Longsor
Pasca gempa, Jalan Lintas Sumatera (jalinsum) di Desa Lobu Pining, Kec. Pahae Julu, Kab. Tapanuli Utara tertimbun longsoran tanah dari lereng perbukitan yang disertai tumbangnya pepohonan. Longsor pasca gempa tersebut, terjadi dua kali seiring kedatangan gempa. Saat gempa pertama, pukul 07.10 wib, longsor hanya membawa tanah dari lereng bukit. Namun saat gempa susulan, longsor kembali terjadi disertai tumbangnya sejumlah pohon.Akibat longsor tersebut, praktis arus kendaraan di Jalinsum, Desa Lobu Pining terhenti. Sehingga, mengakibatkan terjadinya macet sepanjang lebih kurang 20 kilometer. Antrian kendaraan terjadi dari arah Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan dan arus kendaraan dari arah Tarutung. Antrian tersebut, berlangsung lebih kurang sekitar 3 jam.Arus kendaraan akhirnya dapat pulih, setelah warga sekitar memotong pohon yang tumbang dan mengeruk timbunan tanah di badan jalan. Gotong royong yang dilakukan warga sekitar untuk membersihkan badan jalan dipandu pihak Satuan Lalu Lintas Polres Tapanuli Utara.“Kita sudah mengumpulkan warga untuk membersihkan badan jalan. Jalur kendaraan memwang sempat macet lebih kurang 10 kilometer dari dua arah. Namun, pada pukul 11.00 wib tadi sudah lancar,” sebut anggota Satuan Lalulintas Polres Taput, Aiptu DN Tambunan kepada sejumlah wartawan, Selasa (14/6) di lokasi kejadian.Sementara itu salah seorang sopir antar provinsi, Alken Pardede (43) saat terjadinya macet mengatakan, saat terjadinya gempa dirinya sedang mengemudikan bus tak jauh dari lokasi longsor. ”Saya sudah ada di Sarulla pada saat gempa tadi pukul 07.00 WIB. Tiba di lokasi longsor pukul 07.30 WIB. Saya tidak menduga terjadi longsor akibat gempa tadi,” ujar Alken Pardede.Sementara itu, dampak lain pasca gempa ini adalah, terjadinya retakan-retakan di sejumlah badan jalan sepanjang Jalinsum Pahae. Di sisi lain, badan jalan di tepi jurang sepanjang Jalinsum di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, juga dikhawatirkan akan mengalami longsor. Pasalnya, pasca gempa tersebut, tampak struktur tanah di sisi jurang Jalinsum tampak mulai retak karena tidak ada pohon penyangga.Hingga berita ini dikirimkan, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Tapanuli Utara belum menghitung taksasi kerugian akibat bencana tersebut.