
Sebuah ledakan besar dari gudang pengisian gas aceteline di Desa Batu Penjemuran Namorambe Deli Serdang, Kamis (23/6/11) sebabkan lima orang pekerja terluka parah. Ledakan terdengar hingga ratusan meter.Gudang pengisian gas milik PT Mega Sribakti Gas yang biasa memasok gas untuk para tukang las ini terlihat porak poranda akibat diterjang suara ledakan keras. Lima orang pekerja yang saat itu bekerja di dalam gudang terlempar akibat ledakan.Luka paling parah dialami oleh Tino (30) warga Karya Kayu Embun, Desa Batu Penjemuran, Namorambe yang saat itu berada paling dekat dengan sumber ledakan. Wajah dan badannya melepuh akibat disambar semburan api dari gas.Sementar Firmansyah (42) warga Jalan Karya Jaya Gang Eka Bakti, rekannya yang ikut terlempar walau tak parah juga mengalami luka. Tangan dan kakinya sedikit melepuh, kepala terluka akibat kejatuhan reruntuhan puing genting.Tiga rekan mereka yang lain, Legino (30) warga Batu Penjemuran, Namorambe, Jefri (20) warga Karya Asih, Medan Johor dan Rudianto (28) bertempat tinggal dalam pabrik.
Mereka hanya terluka ringan akibat ditimpa reruntuhan puing genting.Kelima korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mitra Sejati Jalan AH Nasution Medan. Tino saat ini masih menjalani perawatan di ruang Intensif Care Unit akibat luka serius ditubuhnya yang diperkirakan mencapai 70 persen. Sama juga dengan Firman yang masih dalam perawatan, semetara Rudi, Jefri dan Legino diperbolehkan pulang karena hanya luka ringan.Firmansyah yang mengalami luka bakar diwajah dan kaki mengatakan tidak tahu persis kejadian karena berada di meja tepatnya didepan. Namun saat itu dia mendengar suara ledakan lalu mencoba menyelamatkan teman-temannya."Saya dengar suara ledakan lalu saya mencoba menyelamatkan kawan-kawan tapi saya tidak tahu entah dari mana tiba-tiba saya kena ledakan gas. Saya kemudian dibawa kesini dengan posisi sadar tapi luka saya lumayan parah," katanya sambil menunjukkan luka yang dideritanya.Keterangan, Sugio mandor gudang yang selamat menyatakan, saat itu sebenarnya pengisian gas yang biasa digunakan untuk pengelasan tersebut telah selesai. "Si Tino (korban luka bakar) saat itu sudah menutup semua saluran pengisian," tukas Sugio.Dia tidak tahu kenapa terjadi ledakan padahal semua saluran pengisian gas telah mati. dia menduga kemungkinan masih ada gas bocor dan terjadi percikan api. "Gak mungkin gas meledak kalau ada percikan api," duganya.Dia yang saat itu berada di rumah terdekat dari ledakan segera menuju lokasi dan melihat api yang masih menyambar. Genting atap gudang yang ambruk menimbulkan debu hingga menutupi pemandangan, menyebabkan dia kesulitan melihat korban."Waktu ledakan reda ku lihat si Tino wajah badannya melepuh akibat sambaran panas. Dia yang paling parah. Juga si Firman yang tangannya ikut melepuh.”Dikatakan Sugio, pengisian gas untuk pengelasan tersebut telah beroperasi sejak 30 tahun lalu. Sejak berdiri baru pertama kali ledakan terjadi.Sementara itu Hendra (32) warga setempat yang ditemui dilokasi kejadian mengatakan, saat ledakan dia berada di rumah yang letaknya lima ratus meter dari lokasi."Aku waktu itu mau keluar rumah, tiba-tib denga ledakan seperti ada suara bom. Sempat goyang juga aku, ada kaca jendela rumahku yang pecah karena ledakan itu," tukas Hendra.Sampai saat ini petugas kepolisian dari Polsek Namo rambe masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Guna penyidikan lokasi telah diberi police line.