May 30, 2014

Kualitas pendidikan Sumut rendah

Sistem pendidikan di Sumatera Utara masih menomorsatukan aspek kuantitas dibandingkan aspek kualitas. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kelulusan dalam Ujian Nasional. Demikian dikatakan Sekretaris Komisi E DPRD Sumatera Utara Nurhasanah.Menurutnya, jajaran pengelola pendidikan, baik kepala sekolah maupun Dinas Pendidikan belum memprioritaskan faktor kualitas hingga saat ini. Salah satu indikasinya adalah rendahnya kemampuan siswa untuk masuk perguruan tinggi negeri yang diinginkan meski siswa tersebut berhasil lulus Ujian Nasional (UN)."Jika dilihat secara umum, kemampuan siswa Sumut yang mampu jebol ke perguruan tinggi negeri yang dituju hanya berkisar 5-10 persen per tahun.
Jika kualitasnya bagus, seharusnya kemampuan memasuki perguruan tinggi favorit tersebut mampu berkisar 60-70 persen. Itu pertanda kualitas pendidikan Sumut masih jauh dari harapan," katanya.Nurhasanah menambahkan, rendahnya kualitas pendidikan di Sumut disebabkan kurangnya pemanfaatan fasilitas dan bantuan pemerintah dalam kegiatan belajar dan mengajar. Salah satunya kurang optimalnya penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan sertifikasi guru untuk kepentingan peningkatan kualitas pendidikan."Meski pemerintah sudah mengeluarkan dana yang cukup besar, tetapi dana BOS dan sertifikasi guru tersebut justru dimanfaatkan untuk hal-hal lain diluar kepentingan pendidikan. Selama ini justru konsumtif, seperti membeli sepeda motor atau memperbaiki rumah," katanya.